THE
CAVE PARADISE EXPEDITION
“Eksplorasi Svarga Karst”
Oleh Tim
Ekspedisi
ABSTRAK
Ekspedisi ini bertujuan untuk (1) syarat mendapatkan
nomor anggota penuh (2) Membuat peta 2D dalam bentuk digital (3) Pendataan
biota, dan eksplorasi gua. Tim beranggotakan Ahmad Zia Fadelzi, Alfath
Ramadhan, Chairul Akhyar, Liarni, Sabella Auzakyah, Widya Zandra. Ekspedisi ini
bertemakan “Eksplorasi Svarga Karst”. Pelaksanaan ekspedisi ini berlangsung
selama 2 hari perjalananan. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data yaitu
forward method dan metode top to bottom. Peta yang akan dibuat dalam taraf
grade 6 class C yaitu pemetaan gua yang menggunakan kompas, klinometer yang
diletakkan pada tripod dan menggunakan distometer untuk pengukuran di setiap
stasiunnya. Kegiatan pengumpulan data ini tidak hanya mengumpulkan data untuk
pemetaan namun juga diselingi dengan pendataan biota. Ekspedisi yang kami
lakukan ini menghasilkan peta 2D digital yang akan menambah referensi data baik
untuk anggota internal MPALH UNP atau masyarakat luas dan dapat dimanfaatkan
untuk masyarakat umum. Selain peta 2D, Ekspedisi ini juga menghasilkan video
documenter serta artikel yang nantinya akan dipublikasikan di blog MPALH UNP.
Kata kunci: Ekspedisi, 2D digital, Susur Gua (caving)
A.
Pendahuluan
Kegiatan ekspedisi yang
kami lakukan ini merupakan bentuk dari ekspedisi anggota muda yang artinya
hanya dilakukan oleh Anggota Muda MPALH UNP saja. Ekspedisi Anggota Muda ini
merupakan suatu tahap atau langkah yang kami lakukan untuk mendapatkan Nomor
Anggota Penuh.
Kecamatan Lareh Sago
Halaban, Kabupaten 50 Kota terdapat bentangan bukit kars yang secara geologi yang terlihat mengesankan.
Keberadaan bukit kars diikuti dengan keberadaan gua, mata air, stalagtit dan
stalagmit. Bentang alam kars membentuk ekosistem tersendiri yang kaya dengan
keanekaragaman hayati dan bersifat endemik tinggi. Kondisi bentang alam kars
sesungguhnya menjadi potensi sumber daya alam yang bernilai tinggi dan perlu
dijaga keseimbangannya.
Gua Danau (Ngalau Danau) berada di kawasan bukit kars yang terletak di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten 50 Kota, Provinsi Sumatera Barat, sekitar 20 Kilometer sebelah Timur dari Kota Payakumbuh. Gua ini bersifat semi aktif dimana hanya ada beberapa stalaktit yang masih meneteskan air. Ngalau Danau ini memiliki banyak keindahan seperti stalaktit, stalakmit dan pilar serta flowstone.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjn2H70XjWXGirsf7kwQUnSB3Fb0OV18uDG66JJJp2g9wGKwlQ-c7-UpESvHoRnw2SlEv1F5mTUSkneOJ3mY1OTME0sY8viBbM0eiIRgJdtWpxaaQbO0E558vOBze8EL4DMOfYs5yeYD76KnTq4MubnLCIlxz2vTNjNR_mkICP8w-Dwj52GtEc0Jbmd)
Gambar
1. Salah satu ornamen yang terdapat di Ngalau Danau
(Stalagtit)
Sumber: Dokumentasi
Ekspedisi
selain itu di dalamnya juga terdapat air di beberapa tempat, namun secara keseluruhan gua ini termasuk gua kering. Gua ini terletak di daerah bekas tambang batu kapur akan tetapi gua ini masih terjaga. Untuk itu, tim ekspedisi caving MPALH UNP memilih Ngalau Danau untuk dipetakan sekaligus melakukan pendataan flora dan fauna yang ada disana.
B.
Pembahasan
Pada kegiatan Ekspedisi kali ini dilakukan di Gua Danau yang terletak di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten 50 Kota. Gua ini memiliki diameter 1,1 meter dengan tinggi 2,3 meter. Panjang Gua danau ini diperkirakan sekitar 342,395 meter. Pengklasifikasian gua ini termasuk gua kars karena pembentukan gua ini terjadi pada batuan karst. Lingkungan sekitar gua ini terdapat pada daerah bekas tambang batuan marmer.
Di gua ini terdapat beberapa fauna seperti
kelelawar,ikan dan walet. Gua ini
berjarak 127 kilometer dari Kota Padang dan untuk akses kesana menggunakan
sepeda motor sampai ke lokasi mulut gua. Selanjutnya untuk jalur medis di daerah
tersebut terdapat puskesmas yang berada cukup jauh yaitu sekitar 2,7 kilometer
dari lokasi gua. Dalam pemilihan lokasi camp untuk
penentuannya harus didekat sumber air dan
dekat dengan pemukiman warga agar lebih memudahkan akses berkegiatan.Oleh
karena itu lokasi camp yang dipilih berada didekat mulut gua.Selanjutnya,
proses perizinan dalam ekspedisi
kali ini dilakukan dengan memberikan pemberitahuan kepada wali jorong dan wali
nagari serta pihak kepolisian setempat.
Penelusuran dilakukan secara horizontal karena menyesuaikan dengan bentuk gua yang mendatar (horizontal). Lalu teknik yang digunakan tim saat penelusuran gua adalah teknik berdiri, jongkok, dan merayap. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data yaitu forward method (shutter dan notulen pada stasiun pertama, dilanjutkan dengan pointer pada statiun) dan metode top to bottom (pengambilan data dari mulut gua ke ujung gua).
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTLwjZWm1xc7s0sMd8fdKdTqiNTtVd37CbwGfXiD0U2r_1_58dCz6JmVMmMT938puOtwy4Tyo3GeYOvweQCp7StmF1v5oq9oS960KcdcjkmgM16XgrVK1wbPJyUYlT1SNzFP5vx6Q6nrbZ4n1jo1bwGrsr9p0TltztuCh3euFuiQYYt9Ea2L8KJPqd)
Gambar 4. Penerapan Forward
Method
Sumber: Dokumentasi Ekspedisi
Kegiatan yang dilakukan tim pada saat ekspedisi yaitu pemetaan
dan pendataan biota gua. Dalam pemetaan tim menggunakan grade 6 class C yaitu
pemetaan gua menggunakan kompas,
klinometer yang diletakkan pada tripod, dan menggunakan distimeter untuk
pengukuran setiap stasiunnya. Sedangkan metode pendataan data dilakukan dengan
metode potret.
Setelah melakukan pendataan kedalam
gua, tahap selanjutnya yaitu pengolahan data untuk pemetaan 2D secara
digital. Kegiatan ini dilaksanakan
di Sekretariat MPALH UNP. Peta yang akan dihasilkan yaitu peta tampak depan, peta tampak samping,
dan peta tampak atas. koordinat yang digunakan adalah koordinat pollar.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiyhOKYi5Tb0NL7uLNE5TBstISuA_n-RcvsHw3dpf-9nZY1zCSysTLUILBMUq6Uyawculg1ST86an5SiOf6O-7Q5h6H0keenoVkXRUgaeVfvtQA2LjPlfMJabxe6uB-plIdfVXgMK5innGLHaAZWCKsF7I8FdGY2RkZ144V5GSeZNTesWttwx-o-Dns)
Gambar 5. Peta Tampak
Atas Ngalau Danau
Sumber: tim ekspedisi
C.
Penutup
1.
Kesimpulan
Dari ekspedisi yang tim
lakukan kami memperoleh sebanyak 62 stasiun yang mana kami melakukan pemetaan
selama 2 hari dan tim memperoleh panjang gua sepanjang 342,395 meter.
Gua danau (Ngalau danau) yang kami jadikan lokasi
atau tempat
ekspedisi merupakan salah satu gua dari banyaknya gua yang ada di Kecamatan
Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota. Melalui ekspedisi ini tim
mendapatkan:
1.
Data pemetaan dan biota gua danau
2.
Pengalaman penelusuran gua
3.
Tambahan pengetahuan mengenai gua
4. Mengaplikasikan ilmu yang didapatkan.
2.
Saran
Manajemen waktu sangat
penting dalam sebuah ekspedisi. Kemudian kelalaian-kelalaian kecil jangan
pernah diabaikan karena kelalain kecil itulah yang nantinya akan menimbulkan
kelalaian lainnya yang lebih besar. Selanjutnya saran kami adalah agar lebih
menghargai alat serta menjaganya agar tidak berserakan.
Dalam sebuah ekspedisi yang terpenting adalah keselamatan tim maka dari itu kami menyarankan untuk membawa alat keselamatan seperti pelampung, webbing karena, ada bagian gua yang memiliki genangan air yang cukup dalam dan jalan yang mengharuskan kita untuk memanjat serta menyediakan peralatan cadangan seperti meteran biasa penggantinya meteran laser.
SALAM
LESTARI!!!
lestari
BalasHapussalut buat mpalh
BalasHapusKereennn 👍
BalasHapus